Kamis, 16 Juli 2009

Sikap Mahasiswa Menghadapi Pilpres



Indonesia kini sedang berada pada proses transisi sistem pemilihan umum; sistem proporsional daftar tertutup menuju sistem proporsional daftar terbuka. Pemilu 2009 berjalan 75%, yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden putaran pertama. Sedangkan 25% lagi adalah pemilihan presiden kedua. Pemilihan presiden putaran kedua; duel antara Mega-Prabowo, SBY-Boediono, dan JK-Wiranto merupakan bentuk babak kedua sejarah demokrasi di Indonesia karena pada putaran kedua ini rakyat Indonesia akan memberikan kepercayaan kepada pemimpin idaman mereka.
Pemimpin yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju perbaikan di segala bidang. Pemilihan umum merupakan momentum penting melakukan perubahan politik dan menghasilkan pemerintahan yang baik dan kondusif.Dukung-mendukung pun terjadi di sana-sini baik dari organisasi masa maupun organisasi sosial politik, koalisi antara partai dan elemen masyarakat lainnya.
Koalisi merupakan bentuk penjaringan kerja sama menyusun kekuatan untuk memperoleh kelebihan suara di parlemen. Jadi lumrah saja sebuah partai politik berkoalisi dengan partai politik lainnya sebagai bentuk penyatuan kepentingan mereka yang katanya merupakan kepanjangan tangan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Tetapi yang menjadi catatan penting adalah sistem Pemilu 2009 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka, yang membuka ruang bagi pemilih untuk memilih langsung. Pemilih bebas memilih tanpa pemaksaan dan intervensi dari pihak manapun termasuk partai politik.
Melihat fenomena di atas bagaimanakah seharusnya sikap dan tindakan mahasiswa dalam menghadapi pemilihan presiden putaran kedua ini karena banyak faktor yang akan menyeret mahasiswa kepada situasi yang tidak diinginkan dan pada akhirnya merugikan rakyat Indonesia. Sikap mahasiswa yang kritis dan selalu menginginkan perubahan yang baik pada bangsa ini dapat saja disusupi pihak tertentu untuk menggunakan mahasiswa sebagai boneka politik mereka karena mahasiswa merupakan pilihan strategis menjadi peluru yang ampuh.Akhir-akhir ini sebagian mahasiswa melakukan aksi dengan berbagai corak ada yang mendukung salah satu kandidat seperti yang terjadi di Palembang. Ada yang tidak mendukung dengan menyebar isu untuk memancing masyarakat agar tidak memilih salah satu kandidat. Seperti itukah seharusnya sikap mahasiswa sebagai kaum muda terpelajar, elite kaum muda yang memunyai peranan penting bagi bangsa Indonesia?
Untuk membahasnya lebih lanjut, penulis ingin memaparkan peran mahasiswa dalam melakukan gerakan-gerakan di Indonesia. Gerakan mahasiswa memiliki tempat yang penting di panggung perpolitikan dunia terutama pada akhir 1960-an dan seterusnya.
Dinamika Gerakan Mahasiswa
Universitas tidaklah cukup hanya menghasilkan teknisi atau ahli ini dan ahli itu. Universitas mesti menjadi pelopor agent of change, seperti yang diharapkan masyarakat, demikianlah ungkapan Hariman Siregar dalam bukunya Gerakan Mahasiswa: Pilar Kelima Demokrasi.
Sebuah ungkapan yang dapat mengingatkan kita pada peran mahasiswa ketika dihadapkan pada suasana politik maupun suasana yang tidak berpihak kepada rakyat. Gerakan mahasiswa di Indonesia telah menorehkan sejarah panjang pada bangsa ini, diawali dengan lahirnya Budi Utomo yang menjadi cikal bakal Kebangkitan Nasional yang kemudian dilanjutkan ikrar seluruh pemuda Indonesia yang menyatakan berbahasa, berbangsa dan bertanah air Indonesia.Upaya-upaya yang dilakukan dengan menggalang persatuan tersebut menuai hasil dengan diadakannya Revolusi Pemuda 1945. Untuk mengisi kemerdekaan sudah selayaknya peran mahasiswa dibutuhkan ditinjau dari keadaan politik dan kebijakan-kebijakan penguasa yang tidak memihak kepada rakyat.
Rezim yang berkuasa telah menimbulkan gerakan mahasiswa yang beraneka ragam dimulai dengan angkatan 66, 74, 78, 80-an, dan 98. Ini merupakan fakta sejarah yang akan diwariskan kepada kaum muda untuk mewujudkan masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Gerakan mahasiswa pula memberikan ketakutan dan kengerian kepada penguasa karena gerakan mahasiswa sering diidentikkan perubahan kekuasaan. Tetapi kenyataan memang mengatakan demikian terutama pada negara-negara berkembang, iklim perubahan kekuasaan selalu diawali gerakan mahasiswa.Runtuhnya Orde Lama dan beralih kepada Orde Baru sepenuhnya didukung mahasiswa dan rakyat. Masyarakat selalu berada di belakang dan mendukung setiap gerakan mahasiswa yang memiliki arah yang jelas. Begitu pula dengan digulirkan reformasi yang diawali dengan jatuhnya Soeharto, mahasiswa bersama rakyat bahu-membahu mengusung reformasi. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung gerakan mahasiswa baik gerakan moral maupun gerakan politik disebabkan gerakan tersebut yang memang harus dijalankan karena suhu politik yang tidak bersahabat dan harus ditegakkannya keadilan ekonomi, sosial, politik dan budaya.Tahun 1998 mahasiswa berada pada posisi di depan rakyat, ini merupakan kekuatan yang dapat mengimbangi kekuatan sentral ABRI dalam politik kala itu. ABRI memegang kekuasan penuh pada panggung politik Indonesia. Padahal tahun 1965--1966, ABRI, mahasiswa, dan rakyat bersama-sama bekerja sama menegakkan demokrasi yang tergabung Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar.
Gerakan mahasiswa saat reformasi merupakan gerakan moral untuk mengusung perubahan karena saat itu tidak ada kepentingan politik golongan tertentu. Seluruh rakyat Indonesia memunyai peranan dan tanggung jawab untuk mewujudkanmasyarakat adil dan makmur begitu juga dengan kaum elite kaum muda yang merupakan bagian integral masyarakat.Gerakan moral mahasiswa kadangkala dapat menjurus menjadi gerakan politik, gerakan moral memunyai ciri khusus yang dapat diidentifikasi sehingga pola geraknya lebih condong mendapat dukungan dari rakyat. Maka dari itu untuk mendapatkan dukungan rakyat biasanya gerakan politik mahasiswa memakai baju sebagai gerakan moral. Hal ini mengakibatkan keuntungan sebelah pihak atau golongan tertentu.
Gerakan Moral
Menurut Hariman Siregar (tokoh aktivis Malari), sebagai gerakan moral, gerakan mahasiswa tidak bicara idiologi. Tidak memakai cara-cara kekerasan. Gerakan moral mewakili perasaan, yakni perasaan orang banyak. Dengan begitu ia tidak punya kepentingan (politik), sekaligus ia menolak dimanfaatkan pihak luar yang memunyai kepentingan politik. Sebagai gerakan moral, biasanya mahasiswa bicara tentang ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekuasaan yang korup, dan hal-hal yang bersikap umum. Gerakan moral adalah gerakan yang bersikap spontan "tanpa pemimpin" dan tidak mengenal hierarki.Dengan begitu sangat jelas bahwa mahasiswa adalah agent of change, agen perubahan karena gerakan yang dijalankan untuk mengusung perubahan, perubahan pada sesuatu yang tidak memihak kepada rakyat. Perubahan tidak selalu identik dengan pergantian kekuasaan, mahasiswa hanya menawarkan ide-ide cemerlang yang dilakukan dengan turun kejalan karena cara tersebut merupakan cara yang tepat mengusung demokrasi dan diwariskan pendahulunya, jalan tersebut adalah jalan yang efektif.
Isu-isu yang ditawarkan dalam gerakan ini biasanya mendapatkan dukungan yang luas masyarkat karena isu tersebut dapat menyatukan kepentingan masyarakat. Gerakan moral ini dapat pula disebut gerakan sosial yang selalu memperjuangkan penegakan HAM, pemberdayaan hukum, pemerintahan yang bersih, pemberantasan KKN, kesejahteraan kaum lemah, dan lain-lain.Namun jika gerakan mahasiswa berbicara tentang sesuatu yang berkaitan instrumen politik, gerakan tersebut berubah menjadi gerakan politik. Setiap manusia memunyai hak melakukan gerakan politik begitu pula dengan mahasiswa. Memang pada dasarnya gerakan yang diusung mahasiswa tidak senantiasa identik dengan perjuangan politik, tetapi terkadang dapat juga menimbulkan implikasi politik, mengubah konstelasi politik dan dapat juga menumbangkan kekuasaan politik.
Gerakan politik ini sulit diterima masyarakat karena mereka menunjukkan jati diri, mereka memunyai kepentingan politik kelompok tertentu, dan menempatkan diri sebagai pihak yang selalu benar dan tidak mau disalahkan. Jika seperti itu gerakan politik mahasiswa, ini cenderung tidak memiliki kekuatan memberikan sesuatu yang memang diperlukan rakyat banyak. Gerakan politik mahasiswa adalah gerakan yang dikendalikan kepentingan elite politik. Dengan begitu, gerakan ini adalah gerakan yang tidak independen, gerakan yang terkooptasi instrumen politik tertentu.
Pemilihan Presiden II
Tanggal 8juli 2009 besok adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Baik atau buruk dalam pelaksanaan kampanye maupun pemilihan presiden II nanti adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Apakah itu pemerintah, partai politik, Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilu, TNI/Polri, LSM, sipil, mahasiswa maupun elemen masyarakat lainnya.Untuk menjalankan tanggung jawab tersebut sepatutnya masing-masing pihak mengondisikan pemilu yang baik sesuai dengan jalur profesi atau bidang masing-masing. Tidak mementingkan keuntungan golongannya sendiri tetapi yang harus diciptakan adalah keuntungan bagi bangsa ini.
Manuver-manuver elite politik kini sering membodohi dan membohongi rakyat, kiranya perlu mereka diberikan pendidikan politik yang baik. Hal ini dapat dilakukan tangan rakyat karena mereka adalah wakil rakyat bukan bosnya rakyat, mereka adalah pembantu rakyat.Mahasiswa sebagai kaum intelektual, yang memunyai jiwa melakukan perubahan seharusnya proaktif menegakkan keadilan dan salalu memonitor serta responsif terhadap setiap opini yang merebak di masyarakat. Pada pemilihan presiden ini seharusnya mahasiswa bersikap independen tidak memicu pro dan kontra terhadap salah satu kandidat selama mereka bersih dan mempunyai platform yang jelas.
Sangat disayangkan jika mengatasnamakan mahasiswa membuat opini untuk mendukung paket ini dan paket itu. Independensi mahasiswa adalah sikap yang selalu mencari dan mencintai kebenaran. Independensi berarti memilih sesuatu yang dianggap benar dan dapat memberikan solusi untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang sedang terpuruk ini.Sebaiknya mahasiswa tidak terjebak dikotomi nasionalis, Islamis, dan militer karena pada dasarnya militer-islamis ikut berpartisipasi membangun bangsa ini dilandasi semangat nasionalis. Sebaliknya yang mengklaim diri berpaham nasionalis adalah orang-orang yang beragama yang memiliki hati nurani dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk, dalam memperjuangkan bangsa ini mereka tidak lepas dari dukungan para ulama dan militer. Untuk itu opini yang dikeluarkan dengan anti-ini dan anti-itu adalah sebuah pengotakan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemilihan presiden kedua besok memerlukan peran mahasiswa. Menurut penulis, sebaiknya mahasiswa melakukan gerakan moral dengan menjadi pihak oposisi yang selalu mengontrol kegiatan-kegiatan kampanye dan saat pemilihan itu sendiri. Kontrol penghitungan suara dan mendirikan posko-posko konsultasi bagi masyarakat serta mengawasi kinerja tim sukses untuk menghindari intervensi terhadap pemilih.Mahasiswa jangan sampai terjebak kepentingan politik tertentu karena gerakan mahasiswa adalah gerakan sosial bukan antek para elite kekuasaan.

Nama : Muhamad Kemal Prasedya
NIM : 0807363

Senin, 06 Juli 2009

Pergerakan Kemaba



Mahasiswa adalah segelintir orang yang dianggap intelektual secara umum oleh kebanyakan orang, karena dianggap sebagai agent of change (agen perubahan). Mahasiswa mempunyai daya kritis yang tinggi, cita-cita ideal, dan berani menyampaikan kebenaran.
Usia muda yang sangat matang baik dari segi mentalitas, intelektual dan matang secara fisik, diharapkan bisa menjadi generasi masa depan yang bisa mengharumkan harga diri bangsa. Oleh karena itu, sejak pertama kali masuk Universitas para motivator memberikan nasihat kepada mahasiswa baru untuk senantiasa bersemangat dalam kancah perjuangan. Jangan sampai datang kuliah hanya untuk belajar di kelas lalu pulang ke kosan alias kuuleun . Karena mengapa? Sebab kuliah bukanlah SMA yang hanya mendapat materi dari seorang guru lalu menghafalnya, tetapi mahasiswa harus berkembang pemikiran dan mentalitasnya. Mereka membutuhkan in put yang banyak dari berbagai sumber.
Nah, untuk mengembangkan wawasan tersebut mahasiswa aktif di berbagai organisasi. Disinilah sikap dan pemikirannya berkembang. Diantara banyak organisasi tentunya ada organisasi yang mereka minati. Tidak semua organisasi menarik minat mahasiswa, tentunya mahasiswa mempunyai minat dan karakter masing-masing ketika mengikuti organisasi, tujuannya pun berbeda-beda. Ada yang karena organisasi itu menyenangkan baginya, ukhwahnya sangat bagus, programnya jelas, pergerakannya pun terarah. Tapi ada juga yang mempunyai tujuan tertentu misalnya karena ada seseorang yang dicintainya atau materi yang akan dia dapat di sebuah organisasi.
KEMABA adalah organisasi yang khusus bagi mahasiswa jurusan bahasa arab. Dalam pegerakannyapun menunjang untuk kemajuan akademik seharusnya, bahkan sebagai wadah untuk mengkader mahasiswa menjadi mahasiswa yang seharusnya. Artinya sebagai seorang mahasiswa bahasa arab itu harus bagaimana?. Intinya berbeda dengan mahasiswa lain. sebab dalam tujuannya didirikan jurusan bahasa arab sendiri di UPI sebagai media da'wah untuk menyeimbangi orang-orang yang berideologi sekuler atau yang dianggap membahayakan Islam. Ini adalah sebuah pemikiran dasar menurut penulis mengapa KEMABA harus ada?.
Pergerakan KEMABA saat ini terkesan jalan di tempat tidak ada pengaruh kepada mahasiswa bahasa arab itu sendiri padahal, secara struktural kepengurusan sudah mengalami perubahan dimulai dari pertama kali kepengurusan baru ketua KEMABA merestrukturisasi semua anggota pengurus yang mudah-mudahan akan menghasilkan hasil yang optimal. Tapi pada kenyataannya ternyata pergerakan KEMABA ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan padahal sang ketua sudah berusaha keras untuk mengembangkannya dan mengadakan terobosan baru demi kemajuan KEMABA di mulai dari pelatihan bersama tim KREATIVA, membahas SOP rapat rutin, begitupun para pengurus.
Tak kurang ketua da para pengurus mengadakan kegiatan yang menunjang bagi pengembangan kepribadian mahasiswa bahasa arab tapi apalah dikata kita hanya berusaha ya hasilnnya minim sekali respon dari mahasiswa itu sendiri. Setelah diamati, ternyata di tubuh organisasi intern sendiri banyak sekali permasalahan yang belum terselesaikan dari dulu sampai sekarang dan mahasiswanya pun terbagi kepada beberapa sekte diantanya, Pertama, golongan pemberontak yaitu sekelompok mahasiswa yang merasa dikesampingkan oleh KEMABA dari dulu sampai sekarang cikal bakal pemberontak ini akan terus ada karena dari kakak angkatannya pun mahasiswa baru yang sama pemikirannya didoktrin sesuai pemikiran mereka. Mereka menganggap bahwa KEMABA adalah milik golongan tertentu yang efeknya berdampak pada ketidakmaksimalann program yang sudah disusun dikarenakan sedikitnya respon dari warga KEMABA yang diantaranya ada propokator di belakang mereka. Kedua golongan acuh tak acuh yaitu mereka tak peduli sama sekali tentang organisasi. Karena dalam dirinya mempunyai tujuan bahwa saya datang ke UPI ini cukup untuk kuliah saja tanpa harus dipusingkan dengan masalah itu dan ini. Dan ada juga yang acuh karena faktor ekonomi. Ketiga, golongan yang sama sekali tidak tahu dan kurang terangkul. Sebenarnya mereka itu jika kita bisa merangkul dan mengkadernya mereka memiliki potensi besar! Akhirnya mereka lebih tertarik berorganisasi di luar KEMABA. Keempat, mereka yang mementingkan organisasi di luar KEMABA karena mereka menganggap KEMABA tidak menarik minat mereka yang akibatnya kebanyakan dari beberapa anggota pengurus menomordua kan KEMABA. Ini merupakan PR besar bagi kepengurusan selanjutnya yaitu bagaimana pergerakan KEMABA itu sendiri menarik minat dan terarah serta berwawasan global.
Sungguh ironis mahasiswa yang disebut agen perubahan ini ada yang tidak sama sekali tertarik berorganisasi bahkan pada kegiatan yang berbau intelektual pun mereka tidak minat. Buktinya ketika ada program tentang politik atau diskusi di kelas pun ada diantara mereka yang enggan dengan alasan menghormati pendapat orang lain. ini mahasiswa boo….bukan ibu-ibu pengajian! Kapan mau maju jika pendirian mahasiswa terus seperti itu kita perlu wawasan in put dari siapa saja tidak ada panatik dalam lingkungan akademisi bangit dan terbukalah demi kemajuan.
By:Iik Irawan (Arab'06)
Design by Sicecepz Visit Original Post Islamic2 Template