Sabtu, 19 September 2009

MET LEBARAN ... MET IEDUL FITRI ...



Atas nama pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa & Seni Universitas Pendidikan Indonesia (BEM KEMABA FPBS UPI) Periode 2008-2009 mengucapkan : TAQABBALALLAHU MINNAA WA MINKUM, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, Amien ...

Rais 'Am
BEM KEMABA FPBS UPI
Periode 2008-2009

Sabtu, 05 September 2009

GEMPA MENGGOYANG GEDUNG FPBS UPI


kondisi sebagian ruang perkuliahan Qta tercinta pasca terjadinya gempa yang mengguncang wilayah jawa barat. mudah-mudahan kondisi ini akan segera membaik ...

SERUAN BANTUAN BENCANA GEMPA JABAR


Bismillah..
Innalillahi wa inna ilaihi Raji'un,
sebelumnya kami ucapkan do'a takziyah atas musibah gempa yg telah menimpa. Semoga yang terkena bencana mendapat ridla di sisi-Nya, dan yang ditinggalkan semoga dapat tabah menerima..
Selanjutnya, kami atas nama BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB (BEM KEMABA FPBS UPI) menghimbau kepada semua pengurus, anggota dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan yang lainnnya untuk mengerahkan segala kemampuan untuk dapat membantu saudara kita yang tertimpa musibah tersebut ..

Bantuan akan disalurkan melalui BEM REMA UPI.

Jazakumullah...
Rais 'Am BEM KEMABA FPBS UPI
Periode 2008-2009

Kamis, 16 Juli 2009

Sikap Mahasiswa Menghadapi Pilpres



Indonesia kini sedang berada pada proses transisi sistem pemilihan umum; sistem proporsional daftar tertutup menuju sistem proporsional daftar terbuka. Pemilu 2009 berjalan 75%, yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden putaran pertama. Sedangkan 25% lagi adalah pemilihan presiden kedua. Pemilihan presiden putaran kedua; duel antara Mega-Prabowo, SBY-Boediono, dan JK-Wiranto merupakan bentuk babak kedua sejarah demokrasi di Indonesia karena pada putaran kedua ini rakyat Indonesia akan memberikan kepercayaan kepada pemimpin idaman mereka.
Pemimpin yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju perbaikan di segala bidang. Pemilihan umum merupakan momentum penting melakukan perubahan politik dan menghasilkan pemerintahan yang baik dan kondusif.Dukung-mendukung pun terjadi di sana-sini baik dari organisasi masa maupun organisasi sosial politik, koalisi antara partai dan elemen masyarakat lainnya.
Koalisi merupakan bentuk penjaringan kerja sama menyusun kekuatan untuk memperoleh kelebihan suara di parlemen. Jadi lumrah saja sebuah partai politik berkoalisi dengan partai politik lainnya sebagai bentuk penyatuan kepentingan mereka yang katanya merupakan kepanjangan tangan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Tetapi yang menjadi catatan penting adalah sistem Pemilu 2009 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka, yang membuka ruang bagi pemilih untuk memilih langsung. Pemilih bebas memilih tanpa pemaksaan dan intervensi dari pihak manapun termasuk partai politik.
Melihat fenomena di atas bagaimanakah seharusnya sikap dan tindakan mahasiswa dalam menghadapi pemilihan presiden putaran kedua ini karena banyak faktor yang akan menyeret mahasiswa kepada situasi yang tidak diinginkan dan pada akhirnya merugikan rakyat Indonesia. Sikap mahasiswa yang kritis dan selalu menginginkan perubahan yang baik pada bangsa ini dapat saja disusupi pihak tertentu untuk menggunakan mahasiswa sebagai boneka politik mereka karena mahasiswa merupakan pilihan strategis menjadi peluru yang ampuh.Akhir-akhir ini sebagian mahasiswa melakukan aksi dengan berbagai corak ada yang mendukung salah satu kandidat seperti yang terjadi di Palembang. Ada yang tidak mendukung dengan menyebar isu untuk memancing masyarakat agar tidak memilih salah satu kandidat. Seperti itukah seharusnya sikap mahasiswa sebagai kaum muda terpelajar, elite kaum muda yang memunyai peranan penting bagi bangsa Indonesia?
Untuk membahasnya lebih lanjut, penulis ingin memaparkan peran mahasiswa dalam melakukan gerakan-gerakan di Indonesia. Gerakan mahasiswa memiliki tempat yang penting di panggung perpolitikan dunia terutama pada akhir 1960-an dan seterusnya.
Dinamika Gerakan Mahasiswa
Universitas tidaklah cukup hanya menghasilkan teknisi atau ahli ini dan ahli itu. Universitas mesti menjadi pelopor agent of change, seperti yang diharapkan masyarakat, demikianlah ungkapan Hariman Siregar dalam bukunya Gerakan Mahasiswa: Pilar Kelima Demokrasi.
Sebuah ungkapan yang dapat mengingatkan kita pada peran mahasiswa ketika dihadapkan pada suasana politik maupun suasana yang tidak berpihak kepada rakyat. Gerakan mahasiswa di Indonesia telah menorehkan sejarah panjang pada bangsa ini, diawali dengan lahirnya Budi Utomo yang menjadi cikal bakal Kebangkitan Nasional yang kemudian dilanjutkan ikrar seluruh pemuda Indonesia yang menyatakan berbahasa, berbangsa dan bertanah air Indonesia.Upaya-upaya yang dilakukan dengan menggalang persatuan tersebut menuai hasil dengan diadakannya Revolusi Pemuda 1945. Untuk mengisi kemerdekaan sudah selayaknya peran mahasiswa dibutuhkan ditinjau dari keadaan politik dan kebijakan-kebijakan penguasa yang tidak memihak kepada rakyat.
Rezim yang berkuasa telah menimbulkan gerakan mahasiswa yang beraneka ragam dimulai dengan angkatan 66, 74, 78, 80-an, dan 98. Ini merupakan fakta sejarah yang akan diwariskan kepada kaum muda untuk mewujudkan masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Gerakan mahasiswa pula memberikan ketakutan dan kengerian kepada penguasa karena gerakan mahasiswa sering diidentikkan perubahan kekuasaan. Tetapi kenyataan memang mengatakan demikian terutama pada negara-negara berkembang, iklim perubahan kekuasaan selalu diawali gerakan mahasiswa.Runtuhnya Orde Lama dan beralih kepada Orde Baru sepenuhnya didukung mahasiswa dan rakyat. Masyarakat selalu berada di belakang dan mendukung setiap gerakan mahasiswa yang memiliki arah yang jelas. Begitu pula dengan digulirkan reformasi yang diawali dengan jatuhnya Soeharto, mahasiswa bersama rakyat bahu-membahu mengusung reformasi. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung gerakan mahasiswa baik gerakan moral maupun gerakan politik disebabkan gerakan tersebut yang memang harus dijalankan karena suhu politik yang tidak bersahabat dan harus ditegakkannya keadilan ekonomi, sosial, politik dan budaya.Tahun 1998 mahasiswa berada pada posisi di depan rakyat, ini merupakan kekuatan yang dapat mengimbangi kekuatan sentral ABRI dalam politik kala itu. ABRI memegang kekuasan penuh pada panggung politik Indonesia. Padahal tahun 1965--1966, ABRI, mahasiswa, dan rakyat bersama-sama bekerja sama menegakkan demokrasi yang tergabung Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar.
Gerakan mahasiswa saat reformasi merupakan gerakan moral untuk mengusung perubahan karena saat itu tidak ada kepentingan politik golongan tertentu. Seluruh rakyat Indonesia memunyai peranan dan tanggung jawab untuk mewujudkanmasyarakat adil dan makmur begitu juga dengan kaum elite kaum muda yang merupakan bagian integral masyarakat.Gerakan moral mahasiswa kadangkala dapat menjurus menjadi gerakan politik, gerakan moral memunyai ciri khusus yang dapat diidentifikasi sehingga pola geraknya lebih condong mendapat dukungan dari rakyat. Maka dari itu untuk mendapatkan dukungan rakyat biasanya gerakan politik mahasiswa memakai baju sebagai gerakan moral. Hal ini mengakibatkan keuntungan sebelah pihak atau golongan tertentu.
Gerakan Moral
Menurut Hariman Siregar (tokoh aktivis Malari), sebagai gerakan moral, gerakan mahasiswa tidak bicara idiologi. Tidak memakai cara-cara kekerasan. Gerakan moral mewakili perasaan, yakni perasaan orang banyak. Dengan begitu ia tidak punya kepentingan (politik), sekaligus ia menolak dimanfaatkan pihak luar yang memunyai kepentingan politik. Sebagai gerakan moral, biasanya mahasiswa bicara tentang ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekuasaan yang korup, dan hal-hal yang bersikap umum. Gerakan moral adalah gerakan yang bersikap spontan "tanpa pemimpin" dan tidak mengenal hierarki.Dengan begitu sangat jelas bahwa mahasiswa adalah agent of change, agen perubahan karena gerakan yang dijalankan untuk mengusung perubahan, perubahan pada sesuatu yang tidak memihak kepada rakyat. Perubahan tidak selalu identik dengan pergantian kekuasaan, mahasiswa hanya menawarkan ide-ide cemerlang yang dilakukan dengan turun kejalan karena cara tersebut merupakan cara yang tepat mengusung demokrasi dan diwariskan pendahulunya, jalan tersebut adalah jalan yang efektif.
Isu-isu yang ditawarkan dalam gerakan ini biasanya mendapatkan dukungan yang luas masyarkat karena isu tersebut dapat menyatukan kepentingan masyarakat. Gerakan moral ini dapat pula disebut gerakan sosial yang selalu memperjuangkan penegakan HAM, pemberdayaan hukum, pemerintahan yang bersih, pemberantasan KKN, kesejahteraan kaum lemah, dan lain-lain.Namun jika gerakan mahasiswa berbicara tentang sesuatu yang berkaitan instrumen politik, gerakan tersebut berubah menjadi gerakan politik. Setiap manusia memunyai hak melakukan gerakan politik begitu pula dengan mahasiswa. Memang pada dasarnya gerakan yang diusung mahasiswa tidak senantiasa identik dengan perjuangan politik, tetapi terkadang dapat juga menimbulkan implikasi politik, mengubah konstelasi politik dan dapat juga menumbangkan kekuasaan politik.
Gerakan politik ini sulit diterima masyarakat karena mereka menunjukkan jati diri, mereka memunyai kepentingan politik kelompok tertentu, dan menempatkan diri sebagai pihak yang selalu benar dan tidak mau disalahkan. Jika seperti itu gerakan politik mahasiswa, ini cenderung tidak memiliki kekuatan memberikan sesuatu yang memang diperlukan rakyat banyak. Gerakan politik mahasiswa adalah gerakan yang dikendalikan kepentingan elite politik. Dengan begitu, gerakan ini adalah gerakan yang tidak independen, gerakan yang terkooptasi instrumen politik tertentu.
Pemilihan Presiden II
Tanggal 8juli 2009 besok adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Baik atau buruk dalam pelaksanaan kampanye maupun pemilihan presiden II nanti adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Apakah itu pemerintah, partai politik, Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilu, TNI/Polri, LSM, sipil, mahasiswa maupun elemen masyarakat lainnya.Untuk menjalankan tanggung jawab tersebut sepatutnya masing-masing pihak mengondisikan pemilu yang baik sesuai dengan jalur profesi atau bidang masing-masing. Tidak mementingkan keuntungan golongannya sendiri tetapi yang harus diciptakan adalah keuntungan bagi bangsa ini.
Manuver-manuver elite politik kini sering membodohi dan membohongi rakyat, kiranya perlu mereka diberikan pendidikan politik yang baik. Hal ini dapat dilakukan tangan rakyat karena mereka adalah wakil rakyat bukan bosnya rakyat, mereka adalah pembantu rakyat.Mahasiswa sebagai kaum intelektual, yang memunyai jiwa melakukan perubahan seharusnya proaktif menegakkan keadilan dan salalu memonitor serta responsif terhadap setiap opini yang merebak di masyarakat. Pada pemilihan presiden ini seharusnya mahasiswa bersikap independen tidak memicu pro dan kontra terhadap salah satu kandidat selama mereka bersih dan mempunyai platform yang jelas.
Sangat disayangkan jika mengatasnamakan mahasiswa membuat opini untuk mendukung paket ini dan paket itu. Independensi mahasiswa adalah sikap yang selalu mencari dan mencintai kebenaran. Independensi berarti memilih sesuatu yang dianggap benar dan dapat memberikan solusi untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang sedang terpuruk ini.Sebaiknya mahasiswa tidak terjebak dikotomi nasionalis, Islamis, dan militer karena pada dasarnya militer-islamis ikut berpartisipasi membangun bangsa ini dilandasi semangat nasionalis. Sebaliknya yang mengklaim diri berpaham nasionalis adalah orang-orang yang beragama yang memiliki hati nurani dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk, dalam memperjuangkan bangsa ini mereka tidak lepas dari dukungan para ulama dan militer. Untuk itu opini yang dikeluarkan dengan anti-ini dan anti-itu adalah sebuah pengotakan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemilihan presiden kedua besok memerlukan peran mahasiswa. Menurut penulis, sebaiknya mahasiswa melakukan gerakan moral dengan menjadi pihak oposisi yang selalu mengontrol kegiatan-kegiatan kampanye dan saat pemilihan itu sendiri. Kontrol penghitungan suara dan mendirikan posko-posko konsultasi bagi masyarakat serta mengawasi kinerja tim sukses untuk menghindari intervensi terhadap pemilih.Mahasiswa jangan sampai terjebak kepentingan politik tertentu karena gerakan mahasiswa adalah gerakan sosial bukan antek para elite kekuasaan.

Nama : Muhamad Kemal Prasedya
NIM : 0807363

Senin, 06 Juli 2009

Pergerakan Kemaba



Mahasiswa adalah segelintir orang yang dianggap intelektual secara umum oleh kebanyakan orang, karena dianggap sebagai agent of change (agen perubahan). Mahasiswa mempunyai daya kritis yang tinggi, cita-cita ideal, dan berani menyampaikan kebenaran.
Usia muda yang sangat matang baik dari segi mentalitas, intelektual dan matang secara fisik, diharapkan bisa menjadi generasi masa depan yang bisa mengharumkan harga diri bangsa. Oleh karena itu, sejak pertama kali masuk Universitas para motivator memberikan nasihat kepada mahasiswa baru untuk senantiasa bersemangat dalam kancah perjuangan. Jangan sampai datang kuliah hanya untuk belajar di kelas lalu pulang ke kosan alias kuuleun . Karena mengapa? Sebab kuliah bukanlah SMA yang hanya mendapat materi dari seorang guru lalu menghafalnya, tetapi mahasiswa harus berkembang pemikiran dan mentalitasnya. Mereka membutuhkan in put yang banyak dari berbagai sumber.
Nah, untuk mengembangkan wawasan tersebut mahasiswa aktif di berbagai organisasi. Disinilah sikap dan pemikirannya berkembang. Diantara banyak organisasi tentunya ada organisasi yang mereka minati. Tidak semua organisasi menarik minat mahasiswa, tentunya mahasiswa mempunyai minat dan karakter masing-masing ketika mengikuti organisasi, tujuannya pun berbeda-beda. Ada yang karena organisasi itu menyenangkan baginya, ukhwahnya sangat bagus, programnya jelas, pergerakannya pun terarah. Tapi ada juga yang mempunyai tujuan tertentu misalnya karena ada seseorang yang dicintainya atau materi yang akan dia dapat di sebuah organisasi.
KEMABA adalah organisasi yang khusus bagi mahasiswa jurusan bahasa arab. Dalam pegerakannyapun menunjang untuk kemajuan akademik seharusnya, bahkan sebagai wadah untuk mengkader mahasiswa menjadi mahasiswa yang seharusnya. Artinya sebagai seorang mahasiswa bahasa arab itu harus bagaimana?. Intinya berbeda dengan mahasiswa lain. sebab dalam tujuannya didirikan jurusan bahasa arab sendiri di UPI sebagai media da'wah untuk menyeimbangi orang-orang yang berideologi sekuler atau yang dianggap membahayakan Islam. Ini adalah sebuah pemikiran dasar menurut penulis mengapa KEMABA harus ada?.
Pergerakan KEMABA saat ini terkesan jalan di tempat tidak ada pengaruh kepada mahasiswa bahasa arab itu sendiri padahal, secara struktural kepengurusan sudah mengalami perubahan dimulai dari pertama kali kepengurusan baru ketua KEMABA merestrukturisasi semua anggota pengurus yang mudah-mudahan akan menghasilkan hasil yang optimal. Tapi pada kenyataannya ternyata pergerakan KEMABA ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan padahal sang ketua sudah berusaha keras untuk mengembangkannya dan mengadakan terobosan baru demi kemajuan KEMABA di mulai dari pelatihan bersama tim KREATIVA, membahas SOP rapat rutin, begitupun para pengurus.
Tak kurang ketua da para pengurus mengadakan kegiatan yang menunjang bagi pengembangan kepribadian mahasiswa bahasa arab tapi apalah dikata kita hanya berusaha ya hasilnnya minim sekali respon dari mahasiswa itu sendiri. Setelah diamati, ternyata di tubuh organisasi intern sendiri banyak sekali permasalahan yang belum terselesaikan dari dulu sampai sekarang dan mahasiswanya pun terbagi kepada beberapa sekte diantanya, Pertama, golongan pemberontak yaitu sekelompok mahasiswa yang merasa dikesampingkan oleh KEMABA dari dulu sampai sekarang cikal bakal pemberontak ini akan terus ada karena dari kakak angkatannya pun mahasiswa baru yang sama pemikirannya didoktrin sesuai pemikiran mereka. Mereka menganggap bahwa KEMABA adalah milik golongan tertentu yang efeknya berdampak pada ketidakmaksimalann program yang sudah disusun dikarenakan sedikitnya respon dari warga KEMABA yang diantaranya ada propokator di belakang mereka. Kedua golongan acuh tak acuh yaitu mereka tak peduli sama sekali tentang organisasi. Karena dalam dirinya mempunyai tujuan bahwa saya datang ke UPI ini cukup untuk kuliah saja tanpa harus dipusingkan dengan masalah itu dan ini. Dan ada juga yang acuh karena faktor ekonomi. Ketiga, golongan yang sama sekali tidak tahu dan kurang terangkul. Sebenarnya mereka itu jika kita bisa merangkul dan mengkadernya mereka memiliki potensi besar! Akhirnya mereka lebih tertarik berorganisasi di luar KEMABA. Keempat, mereka yang mementingkan organisasi di luar KEMABA karena mereka menganggap KEMABA tidak menarik minat mereka yang akibatnya kebanyakan dari beberapa anggota pengurus menomordua kan KEMABA. Ini merupakan PR besar bagi kepengurusan selanjutnya yaitu bagaimana pergerakan KEMABA itu sendiri menarik minat dan terarah serta berwawasan global.
Sungguh ironis mahasiswa yang disebut agen perubahan ini ada yang tidak sama sekali tertarik berorganisasi bahkan pada kegiatan yang berbau intelektual pun mereka tidak minat. Buktinya ketika ada program tentang politik atau diskusi di kelas pun ada diantara mereka yang enggan dengan alasan menghormati pendapat orang lain. ini mahasiswa boo….bukan ibu-ibu pengajian! Kapan mau maju jika pendirian mahasiswa terus seperti itu kita perlu wawasan in put dari siapa saja tidak ada panatik dalam lingkungan akademisi bangit dan terbukalah demi kemajuan.
By:Iik Irawan (Arab'06)

Sabtu, 13 Juni 2009

URGENSI ORGANISASI



Organization is a consciously coordinated social units, composed of two or more people, that function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals.( Robbin, S.P., 1986). Organisasi adalah satuan social yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Organisasi adlah system yang terbuka dimana organisasi berinteraksi dengan lingjungannya. Faktor ekonomi, politik, hokum, social, budaya, alam, teknologi, informasi dan warga adalah factor-faktor lingkungan yang memberikan kontribusi terhadap kemajuan atau kegagalan suatu organisasi.
Organisasi tentu bukan barang atau hal anaeh lagi bagi manusia, karena pada hakikatnya manusia itu memang fitrahnya makhluk berijtima’ (social) walaupun tidaka harus selamanya di dalam wadah yang bernama organisasi. Manusia sebagai makhluk hidup, berakal, dan beragama memiliki naluri social, yaitu naluri untuk berkumpul satu sama lain sesuai umur, bahasa, agama, bahkan madzhab atau keyakinan tertentu yang menjadi anutannya. Memang karakter untuk berkumpul ini tidak dapat dihalangi, lepas dari apakah landasan yang mendorong kumpulnya orang tersebut benar atau salah dan positif atau negative. Maka muncul istilah geng dan gerombolan dalam hal yang negative, atau organisasi, ormas, janiyyah, firqoh, hizb dan istilah-istilah lain yang mungkin positif atau negative tergantung pada asas, visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok itu. Hidup berjama’ah (berorgabisasi social) pada manusia merupakan “Thabi’atul kaun”/”Gharizah” (pembawaan), sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujurat:13)
Tidak ada satu pekerjaan yang bias dilakukan sendiri, pasti membutuhkan bantuan dan peran serta orang lain. Islam tidal mengajarkan kepada ummatnya untuk hidup menyendiri, menyepi jauh dari hiruk pikuk masyarakat. Rasulullah SAW bersabda,
عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: المؤمن الذي يخالط الناس و يصبر على ان اهم افضل من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على اذاهم
رواه احمد و النحارى والبيهقى
Pada tempatnyalaj jika Islam memerintahkan umatnya untuk hidup berjamamh, berimamah, dan berimarah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q.S Ash-Shaff:4)
Setelah kita mengetahui makna dan hakikat organisasi, maka sungguh sangat jelas urgensi daripada keberadaan organisasi itu. Ditinjau dari pendekatan agama, urgensi dari pada organisasi adalah:

1.Selalu membiasakan musyawarah
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.(Q.S. As-Syu’ara:38)
2.Melakukan Tabayyun terhadap segala sesuatu yang meragukan
dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-Hujurat: 6)
3.Semangat untuk Islah
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
( Al-Hujurat: 10)
4. Memperbanyak silahturahmi
عن عبدالله بن سلام قال رسول الله عليه وسلم يأيها الناس افشوا السلام واطعموا الطعام و صلوا الأرحام وصلو باليل والناس نيام تدخلواالجنة بسلام – رواه الترمذي-
5.Saling tolong menolong
6.Menjauhi perbedaan


Lalu apa urgensi organisasi bagi seorang mahasiswa tentu sangat besar sekali. Mahasiswa tanpa organisasi tak ubahnya seorang pelajar tanpa belajar materi akademik. Mereka hanya mementingkan bagaimana menjadi orang pintar tanpa merenungkan bagaimana mentransformasikannya dalam kelangsungan hidup masyarakat. Tidak bias dipungkiri bahwa teori tidak selalu sama dengan realitas. Bagaimanapun piawainnya seorang mahasiswa berteori, genius sekalipun dalam mengerjakan soal, belum tentu dia bias memecahkan persoalan yang dihadapi masyarkat. Pada titik inilah organisasi tidak bias dihindari oleh mereka yang benar-benar mhasiswa. Jika memang seseorang hanya ingin mencari ilmu/ akademik seseorang bias banyak baca . tapi jika dia menginginkan pengalaman hidup dan dihadapkan pada permasalah nyata, maka ia haruslah berorganisasi dengan aktif.

Rika Siti Syahidah (0809335)
Qismu Syu’unil Banaat

URGENSI MAHASISWA

Kata organisasi sangatlah dekat di hati, apalagi terhadap mahasiswa yang dulunya aktivis sekolah. Ingin rasanya semua organisasi di kampus diikuti, api anangan besar ada di depan mata, ikut organisasi bukan hanya nebeng nama, apalagi hana ingin exsis di maa aktivis kampus. Ternyata perlu kita ingat kembali tujuan dari organisasi itu adalah upaya mengayomi masyarakat nantinya. Belajar berorganisasi sama halnya denagn belajar bermasyarakat, tapi ketika kita mengambil seabreg oranisasi karena salah niat dan akhirnya tidak satupun organisasi yang kita pegang dengan fokus.
Tugas kampus, tugas berorganisasi berperang, ketika dua-duanya sudah mencapai deadline. Mana yang harus didahulukan? Pusing….bingung dan akhirnya prioritas utamalah yang akan dikerjakan, dan biasanya prioritas itu ditentukan denagn niat. Banyak sekali problematika organisasi, dari mulai keteteran tugas kampus, IP turun, dan sebagainya.
Tapi kawan perlu disadari dan diperhaitikan ternyata banyak aktivis yang Ipnya besar, pinar mengutarakan pendapat, dan enuna sanga inelek. Sebenarna efek posiif itu adalah hanya buah dari kerja keras dan ulet. Api ketika kita terlalu asyik berorganisasi dan mengedepankan organisasipun bisa dikaakan salah, ao kia kia liha lagi kita cermati sebenarnya kita ada disini buat apa? Tidak lain da tidak bukan adalah untuk belajar. Jangan sampai karena kita banyak ikut organisasi kita idak lulus-lulus kuliah dan malah menjadi bebean buat orang tua. Tapi bukankah belajar itu dari mana sja kawan, dan termasuk dari organisasi.
Sebenarnyya tidak ada salahnya kita mengikuti banak organisasi asalkan kia bisa fokus dimanapun kia berada jangna seengah-seengah ang akhirnya berdampak keidakseriusan dan keteteran di semua aspek,baik akademik,organisasi dan lainnya. Atas rahman dan rahimya Allah yang menciptakan tubuh ini satu dan hanya ada 24 jam saja dalm sehari itu. Bukti Allah terlalu sayang pada kita dan memberikan kita waku unuk beristirahat kawan kala organisasi sudah ada diatas segala-galanya segeralah tinggalkan organisasi itu karena efek positif dari hal itu sudah punah membutakan mata dan keimanan.
Mahasiswa terkenal dengan sebutan “agent of change” yang berarti perilaku perubahan. Logika dari gelar ini berorientasi pada penempatan mahasiswa sebagai sentral yang bisa memainkan peran aktifnya untuk mengawali dan mengawal sebuah perubahan. Perubahan apa saja yang bisa diberikan pada masyarakat apakah ilmu-ilmu yang telah dipelajari di kampus dapat di transpormasikan kepada masyarakat? Untuk mewujudkan semua itu perlu sebuah langkah konkret dan efektif yang membawa mahasiswa pada arah itu.
Langkah-langkah itu bisa ditemukan dalam pengalam mengelola sebuah komunitas, mobilisasi massa, menghimpun ide, menganalisis persoalan, dan memecahkan masalah semua itu bisa dicapai oleh mahasiswa tanpa organisasi sama saja seperti seorang pelajar tanpa pengalaman lapangan. Mereka tak lain kecuali siswa lanjutan yang hanya belajar materi akademik. Dan realita lapangan itu tidak bisa dipecahkan seperti memecahkan soal statistik organisasi tidak bisa dihindari oleh mereka yang mengaku betul-betul mahasiswa.
Kalau hanya ingin mencari ilmu pengetahuan, seseorang ttidak perlu repot-repot menjadi mahasiswa. Dia bisa belajar otodidak dengan membaca koran dan buku ilmiah serta internet atau menyimak diskusi yang dipublikasikan oleh media televisi, misalnya. Namun. Dia tidak boleh terlalu banyak bermimpi untuk bisa menjadi leader (pemimpin) dalam sebuah komunitas karena kepemimpinan adalah bagian penting dalam organisasi.
‘Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.’
Dalam ayat diatas Allah menyukai orang yang yang berperang di Jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, bisa sekilas difahami kalau disambungka dengan organisasi bahwa barisan yang kokoh dan barisan teratur itu ada dalam tubuh organisasi. Dan tidak mungkin tercapai barisan yang kokoh kalau seorang pemimpinnya tidak bisa memimpin dengan baik dan memimpin yang baik itu dapat ditemukan dari pengalaman-pengalaman berorganisasi.
Walllahu’alam bishawab. Dari berbagai sumber dan revisi.

Maulida Zakiah
Pendidikan B.Arab ‘07
Qismu Muwasolah Ijtimaiyah

Yang Muda Yang Peduli Pendidikan




Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang jatuh tanggal 2 kemarin, hanya sedikit saja
masyarakat Indonesia yang menyadari hal tersebut, seperti instansi dan lembaga-lembaga pendidikan yang “merayakan” HARDIKNAS tersebut, ada yang melakukan dengan upacara, diskusi, dan seminar. Bahkan ada yang menanggapi dengan sikap “dingin” momen tersebut. Karena tidak terlalu penting dan berpengaruh pada lembaga atau orang-orang yang tidak terkait dengan pendidikan.
Menurut Menteri pendidikan nasional Bambang Soedibyo dalam pidatonya ketika menghadiri acara HARDIKNAS di Yogyakarta menyatakan “Sebaiknya HARDIKNAS dapat dijadikan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi sampai sejauh mana pelaksanaan cita-cita pendidikan sudah tercapai artinya dalam hal ini pemerintah harus meningkatkan kembali mutu pendidikan di Indonesia tanpa melihat latarbelakang sosial, agama, dan suku.” Kita harus melanjutkan juga program wajib belajar 9 tahun agar bangsa Indonesia bisa menjadi lebih cedas lagi serta mendapatkan pendidikan yang layak.
Kalau menurut saya pribadi pendidikan di Indonesia ini sudah lebih baik dari segi fasilitasnya saja, hal lainnya memang harus dikembangkan dengan baik lagi, memang agak sedikit berkembang. Contohnya, kalau dulu Indonesia menargetkan wajib belajar 6 tahun sekarang menjadi wajib belajar 9 tahun, dan ternyata partisipasi masyarakat Indonesia terhadap program ini disambut baik, terlepas dari itu ada yang sangat saya sayangkan, kalau dulu profesi guru dianggap biasa saja, gaji yang kecil dan kurang diminati tetapi kualitas dalam mengajarnya sangat baik, kalau sekarang ini banyak yang ingin menjadi guru karena gajinya sudah layak tapi kualitasnya dalam mengajar sangat menurun.
Kembali dalam HARDIKNAS ini. Dalam peringatan HARDIKNAS orang-orang yang berada dalam pemerintahan khususnya di bidang pendidikan agar mau lebih meningkatkan lagi mutu pendidikan dari mulai sistemnya, kurikulum, bahkan kualitas guru itu sendiri, berbicara masalah guru di Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat, Kota Bandung kita mengenal dan mengetahui kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dulu dikenal dengan nama IKIP. Jujur saja UPI itu universitas kebangaan saya karena sekarang saya sedang belajar disana. UPI pasti diidentikkan dengan orang-orang yang telah menyelesaikan studinya akan menjadi guru, padahal hampir setengahnya mahasiswa UPI tidak ada yang ingin meneruskan untuk menjadi guru, hal itu sah-sah saja menurut saya pribadi. Tetapi setidaknya ketika kita menuntut ilmu di universitas ini kita telah dibekali hal-hal dasar untuk menjadi seorang guru, untyk kedepannya kita menjadi guru atau tidak yang lebih terpenting lagi adalah sebagai mahasiswa UPI kita harus lebih peduli pada pendidikan, seperti yang kita ketahui guru adalah sosok teladan bagi murid-muridnya. Terutama kita sebagai mahasiswa harus lebih peduli terhadap momen-momen pendidikan contohnya HARDIKNAS yang jatuh tanggal 2 kemarin, mengingat hanya sedikit sekali dari kalangan mahasiswa yang peduli pada momen ini. Untuk itu setidaknya kita sebagai generasi penerus sedikitnya ada kepedulian untuk membantu pemerintah kita melakukan perubahan di bidang pendidikan yaitu dengan cara melakukan perubahan mulai dari diri sendiri, dari sikap kita karena kita adalah mahasiswa UPI calon penerus guru di Indonesia.

Sundus Afifah (Pend. Bhs arab’06)
Qismu Muwasolah Ijtimaiyah

Kamis, 11 Juni 2009

HARDIKNAS



Jakarta, kompas.com- Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5) ini, siwarnai aksi demonstrasi disejumlah daerah. Di Jakarta sendiri, aksi digelar beberapa kelompok mahasiswa.
Inilah potret dari pengertian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Berita-berita ini tentu hanya sebagian kecil diantara berita-berita yang saat ini sedang hangat untuk diperbincangkan. Tuntutan para demonstran pada hari pendidikan ham[ir sama tiap tahunnya yang kebanyakan adalah penghapusan komersialisasi pendidikan. Undang-undang Dasar 1945 bertekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperoleh pendidikan adalh hak setiap warga negara. Jadi tidaklah berlebihan jika pendidikan itu juga merupakan bagian dari Hak Azazi Manusia (HAM).
Akan tetapi, peringatan – peringatan dari tahun ke tahun membuat tersadar bahwa memang pendidikan di Indonesia ini yang sudah merdeka lebih dari 63 tahun belumlah benar-benar sesuai dengan tujuan pendidikan itu, tujuan untuk menuntut ilmu, menambah pengetahuan, meningkatkan intelektualitas yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan juga masyarakat.
Ilmu yang bermanfaat yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perang dan spesialisasi masing-masing individu. Yang diharapkan dari ilmu yang bermanfaat itu adalah terciptanya bangsa yang cerdas berpendidikan sehingga bisa memajukan kehidupan bangsa indonesia ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar.
Saat ini sekolah gratis dianggap salah satu jalan keluar yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan sesuai UUD 1945. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menegah Pertama (SMP) biaya sekolah sudah dibebaskan akan tetapi tidak termasuk subsidi untuk buku-buku pelajaran. Bagaimanapun ini adalah niat baik pemerintah unuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa ini. Lalu mengapa sampai saat ini masih banyak anak-anak di Sekolah Dasar berkeliaran di jalan.? Mereka lebih memilih untuk bernyanyi lalu mendapatkan uang daripada duduk belajar didalam sebuah kelas. Mungkinkah merasa idak memerlukan pendidikan?
Inilah yang menjadi salah sau permasalahan lain yang munsul dibalik solusi-solusi ang pemerinah berikan. Banak orang yang belun menadari pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka. Yang ada dalam pikiran para orang tua hanyalah bagaimana seorang anak dapat menghasilkan uang untuk mereka.
Alhasil, anggaran pendidikan tersebut jatuh ke pihak-pihak yang dianggap mampu oleh sebagian lain untuk membayar biaya pendidikan. Mereka yang mamapu justru terus merasa kurang akan ilmu yang mereka dapatkan.
Dalam Islam, ilmu adalah kehidupan hati dari kebutaan, cahaya mata dari kezalimzn dan kekuatan tubuh dari kelemahan. Dengan ilmu, seorang hamba sampai pada kedudukan orang-orang baik dan tingkatkan yang paling tinggi. Memikirkannya setara dengan menegakkan shalat. Ilmu adalah pemimpin dan pengamalan adalah pengikutnya. Maka orang berilmu dengan ilmunya menyamai untuk dirinya kebahagiaan abadi, yaitu dengan meemperbaiki akhlaknya berdasarkan tuntutan ilmu.
Dengan kesadaran akan pentingnya menuntut ilmu mungkin akan menghasilkan suatu hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, yaitu pemerintah dan masyarakatnya itu sendiri mereka yang ingin menempuh pendidikan tapi tidak memiliki dana yang cukup, pemerintah memberikannya melalui dana BOS dan lain-lain. Dengan begitu pemerintahan yang mereka pimpin juga diisi oleh sumber daya manusia yang memiliki intelegen.
Lalu bagaimana untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi? Apa harus berhenti samapi pada tingkat SMP? Tentu tidak, karena menuntut ilmu (memperoleh pendidikan) tidak akan pernah tercukupi hingga manusia individu itu sendiri meninggal dunia.
Mereka yang sadar akan pentingnya pendidikan akan terus berjuang sampai tujuannya tercapai. Bisa melalui beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Walaupun tidak banyak beasiswa yang diberikan untuk perguruan ttinggi, banyak orang yang beranggapan untuk apa sekolah tinggi karena lapangan kerja yang menampung mereka setelah lulus nanti juga terbatas. Ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi.
Inilah yang menjadi sorotan ketika aada sebagian mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN tidak dapat membayar sejumlah uang untuk masuk kesebuah perguruan tinggi. Kemanakah uang yang telah dibayarkan oleh yang mampu? Karena mereka yang tidak mampu untuk membayar adalah mereka yang menjadi betapa pentingnya menuntutnya ilmu, karena mereka mengalahkan ribuan orang yang bersaing untuk dapat masuk ke perguruan tinggi.
Mungkin perlu adanya suatu subsidi silang dalam masalah ini karena mereka yang mampu, yang masuk dengan uang puluhan juta rupiah tentu dapat menutupi yang tidak adapat membayar biaya pendidikan.
Reva Ramadhani (Arab’08)

Rabu, 27 Mei 2009

artikel


Pantaskah Mahasiswa “Kini” Menjadi
Motor Pergerakan Indonesia?
Oleh : Evi Suci Pratiwi. S (Arab'08)

Pantaskah Mahasiswa “Kini” Menjadi
Motor Pergerakan Indonesia?

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). (Al-Qashash :5)
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. (Al-Kahfi: 13)

Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera membutuhkan pemimpin-pemimpin dari kalangan kaum muda. Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, namun juga bersih dan peduli rakyat kecil. Tidak cukup satu pemuda, bangsa ini butuh banyak pemuda untuk mengisi pos-pos kepemimpinan negara.
Pemuda adalah harapan setiap bangsa. Realita pemuda hari ini dapat diproyeksikan untuk memprediksi masa depan dari bangsa tersebut. Tentunya yang menjadi harapan adalah pemuda. Pemuda shahih, yang punya watak dan kepribadian, kreatif, dan senantiasa mengemukakan gagasan yang segar. Pemuda yang tidak larut dalam lumpur maksiat, inilah sosok makhluk yang sangat dicintai Allah.
Dimanapun dibelahan dunia ini pemuda ataupun mahasiswa dikategorikan kepada kelompok educated middle class ( kelas menengah yang terdidik), yang mampu lobi ketingkat elit maupun berkomunikasi dengan masyarakat awam, atau istilah yang digunakan di buku ini rakyat “alit” sehingga pemuda dan mahasiswa senantiasa menjadi incaran semua gerakan, termasuk yang merusak kehidupan itu sendiri, seperti jaringan pengedar narkoba, ideologi menyesatkan dan life style yang berlebihan. ( disamapikan oleh Tifatul Sembiring dalam pengantar buku revolusi dakwah kampus, 2006).
Merefleksikan dari pernyataan Tifatul Sembiring diatas, sepantasnya membuat “kita”
Mengevaluasi diri, apakah “kita” adalah pemuda yang dimaksud dengan pemimpin bangsa dimasa depan? Dengan keadaan pemuda khususnya mahasiswa “saat ini” berbicara menganai pergerakan kebangkitan bangsa Indonesia tidak akan terlepas dari sejarah masa lalu bangsa ini.
Mungkin, orang lebih banyak tahu melalui sejarah konvensional yang mencatata hari Kebangkitan Nasional dimulai 20 Mei 1908, saat Boedi Oetomo (Boedoet) berdiri. Semoga saja, kita sebagai umat Islam tidak mudah taklid, fanatis budaya dengan apa yang disodorkan dalam ruang-ruang sempit sekolah dan perkuliahan kita, karena ada sisi lain dari sejarah yang oerlu diungkap.
Ada tanggal kelahiran organisasi lain yang juga layak menjadi hari bersejarah, karena sejak lahirnya dan sepanjang perjalanan bangsa ini ia memang lebih menebar pengaruh organisasi itu adalah organisasi Islam yang bernama Serikat Dagang Islam (SDI) yang berdiri pada tanggal 16 Oktober 1905, tiga tahun lebih awal dari Boedi Oetomo (Arya Sandiyudha, 2006:xi).
Organisasi Islam dulu telah berhasil melahirkan pemuda-pemuda yang menyerukan kebenaran dan kepribadiannya tegas serta mampu memimpin dengan penuh rasa tanggung jawab, seperti, KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah; dan H.O.S Tjokroaminoto, pendiri Serikat Islam (SI): atau KH Abdul Qodir Djaelani seorang ulama yang sejak mudanya menjadi penggerak perjuangan Islam dan bangsa.
Tidak terlalau ideal, jika pada zaman inipun kita merindukan para pemuda seperti mereka. Karena banyak instansi dan lembaga-lembaga pendidikan yang mapu dan bersedia menyediakan “ stok” pemuda yang berkualitas. Tapi kita tidak dapat menutuo mata bahw apemuda saat ini telah kehilangan kepemudaannya. Namun percayalah bahwa harapan itu masih ada.
Mahasiswa akan sangat pantas jika mampu menjadi pegerak bangsa, namun mahasiswa yang seperti apa? Apakah mahasiswa – mahasiswa yang selau berdemo tapi menabrak waktu sholat, atau ,ahasiswa yang senang berganti pasangan, atau mahasiswa yang sibuk mengurus organisasi dan politik namun melupakan amanahnya sebagai abdi sang Khollik.
Berbicara tentang mahasiswa berarti membicarakan dirikita, coba bercermin dan tanyakan pada diri sendiri “Apakah kita Pantas menjadi penggerak perubahan Bangsa Indonesia? Lalu apa yang harus kita lakukan untuk bangsa ini? Semoga kisah yang akan dipaparkan dibawah ini cukup menyadarkan kita tentang hakikat pergerakan.
“Alkisah ada seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, dia adalah seorang aktivis sebuah organisasi pergerakan.. saat ia sakaratul maut ia berfikir untuk merubah bangsa ini, tapi andai saja ia merubah masyarakat sebelum merubah bangsa ini sepertinya itu lebih mungkin, tapi jika kuurungkan matiku untuk merubah masyarakat lantar kuubah keluargaku sepertinya ini lebih mudah, lalu kuurungkan niatku untuk merubah keluarga lalu kuawali dengan merubah diri maka aku akan mampu mengubah bangsa ini.
“ Sesungguhnya diawal setiap seratus tahun, Allah mengirimkan kepada umat ini orang yang akan memperbarui agama mereka”
(H.R Abu Dawud, Hakim & Ath-Thabrani)



[

Senin, 11 Mei 2009

'Iqab bwat pengurus yang tak ikut ke CIC

Salam Perubahan !!
Sebagai konsekwensi dari sebuah komitmen yang sudah dibangun ...
Mohon mengganti ketidakhadiran anda di Ciwangun Indah Camp (CIC) dengan membuat artikel bebas dengan tema sebagai berikut :
- Peranan Mahasiswa dalam Hari Kebangkitan Nasional.
- Urgensi Organisasi.
- Hardiknas dan Mahasiswa UPI Hari Ini.
minimal 3 halaman a4, tulis tangan dan dikumpulkan paling lambat hari Rabu, 13 Mei 2009 pukul 16.00 di meja KEMABA Gd. FPBS Lt.4 ruang 181.

Ketepatan waktu anda menentukan sejauh mana loyalitas anda pada KEMABA.
semangat teman !!

Syukran,
Rais 'Am BEM KEMABA
Periode 2008-2009

Rihlah ilaa Ciwangun Indah Camp (CIC)



Ahad, 10 Mei 2009 adalah hari dimana kami pengurus BEM KEMABA FPBS UPI Periode 2008-2009 melakukan rihlah ke Ciwangun Indah Camp (CIC), Perjalanan dimulai pukul 08.00 WIB dengan rute start dari depan gedung FPBS UPI, lalu dilanjutkan ke terminal ledeng dan berangkat hingga terminal parongpong, nah dari sini kita mulai jalan kaki sampai ke lokasi.

Tak hanya sekedar rihlah, kita pun menyusun dan membahas SOP (Standar Operasional Prosedure) BEM KEMABA FPBS UPI Periode 2008-2009. Meski tak semua pengurus ikut, namun acara tetap berlangsung dan berjalan dengan aman, lancar, tertib dan terkendali (hehe).

Oiya, dari mulai berangkat, selama diperjalanan, dan sampai di lokasipun kita mencoba menggunakan bahasa arab dalam setiap pembicaraan kita. asyik kan?! ya rihlah di tempat outbond, refreshing, suasana baru, agenda BEM KEMABA terealisasi, plus takallum kita dalam berbahasa arab terlatih ...

anda yang tidak ikut, rugiiiiiiiii bangeeeeeet dah ...
siap-siap di 'iqab ajah yah ... (hehe).(dr2faSya)

ini nih 'iqabnya ...

Rabu, 29 April 2009

Pengurus BEM KEMABA Periode 2008-2009

SUSUNAN PENGURUS
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB (KEMABA) FPBS UPI
PERIODE 2008-2009


Rais ‘Am : Muhamad Ridwan Fauzi
Amin ‘Am : Wawan Sukwana
Muhasibah 'Ammah : Ai Nurhayati
Asri Nurhikmayanti

Qismu Syu’unil Idarah :
Yunifah (Raisah)
Rahmi Fauzi Rahim
Rida Nurdiana

Qismu Jam’iyyah :
Rifki Muhamad Jibril (Rais)
Redi Sofiadi
Imro'atus Shalihah
Nuriah

Qismu Lughah :
Fitri Aryani Ritonga (Raisah)
Ina Nurmaliana
Annisa Musyarofah
Sapria Muhammad
Tatang Sumirat

Qismu Dirasah Islamiyah :
Iik Irawan (Rais)
Isnaeni Khaerul Bariyyah
Hani Pursita
Mei Lestari
Imas Sudiani

Qismu Isytisyarah :
Yahya Robbi Rodliya (Rais)
Silvia Yenita
Adriati


Qismu Syu’unil Banaat :
Ulfah Noviani (Raisah)
Anita
Nursa'adah Fitriani
Evi Suci Pratiwi Sobandi
Rika Siti Syahidah
Reva Ramadhani

Qismu Muwashalah :
Nurfaiza Wahab (Raisah)
Al- Ijtima’yyah Sundus Afifah
Maulida Zakiyah
Muhamad Kemal Prasedya

Qismu Muyul wal Mauhibah :
Nunung Nurfalah (Raisah)
Ike Jannati
Arif Rahman Sidiq
Eful Saefullah Nurul Fahmi
Restrukturisasi,
Bersatu, Menuju KEMABA Baru !!
Salam PEMBAHARU !!!

Job Description Personalia BEM KEMABA Periode 2008-2009

JOB DESCRIPTION
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB (KEMABA)
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERIODE 2008-2009



A. Pendahuluan

Job Description ini dirumuskan sebagai landasan bagi setiap qismu dalam perancangan pembuatan program kerja yang proporsional sesuai dengan target pencapaian inti dari arah kebijakan Rais ‘Am KEMABA periode 2008-2009. Job Description ini merupakan penjabaran tugas dan wewenang masing-masing qismu yang ada di kepengurusan BEM KEMABA periode 2008-2009 yang diharapkan bisa menjadi acuan dan titik pemberangkatan masing-masing qismu dalam merealisasikan tujuan besar KEMABA pada periode ini. Harapan besar dari adanya penjabaran Job Description ini adalah terfokusnya program kerja yang dirumuskan oleh masing-masing qismu dan tidak adanya overlapping dari program yang dibuat dengan focus kerja qismu yang bersangkutan.


B. Penjabaran Job Description

Rais ‘Am

Dalam hal ini, Rais ‘Am menjadi penanggung jawab penuh atas amanat konstitusi KEMABA FPBS UPI serta menjadi pelaksana dari hasil keputusan Muktamar KEMABA FPBS UPI dan satu-satunya penentu kebijakan dalam persoalan-persoalan yang berhubungan dengan keorganisasian, khususnya menyangkut KEMABA.

Amin ‘Am

Disamping mendampingi Rais ’Am dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi baik ke dalam maupun keluar, dan mewakilinya jika Rais ’Am berhalangan. Fokus garapan Amin ‘Am ini juga lebih dititik beratkan pada persoalan yang berkaitan dengan kerja-kerja kesekretariatan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga KEMABA yang dalam praktiknya dibantu langsung oleh Qismu Syu’unil Idarah serta melakukan pendampingan kepada semua qismu dengan melakukan perencanaan, pemetaan, penggerakkan dan pengawasan melalui koordinasi, komunikasi dan konsolidasi.

Muhasibah ’Ammah

Muhasibah ’Ammah lebih mengonsentrasikan fokus area kerjanya pada pengelolaan keuangan dan kekayaan organisasi secara kontinyu, baik dari segi budgeting, implementation, dan evaluation. Serta pencarian dana lain yang halal dan tidak mengikat sebagai salah satu cara menuju organisasi yang mapan dan mandiri secara finansial agar dapat merealisasikan seluruh program kerja dengan sempurna.

Qismu Syu’unil Idarah

Secara hierarki, qismu ini berada langsung dibawah garis koordinasi Amin ’Am yang dalam praktisnya membantu tugas-tugas Amin ’Am dalam hal mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan administrasi dan kebutuhan rumah tangga kemaba. Fokus kerja Qismu Syu’unil Idarah pada periode 2008-2009 ini lebih pada pembangunan database warga KEMABA dan penyempurnaan pengarsipan kesekretariatan KEMABA sebagai bahan rujukan bagi kepengurusan selanjutnya.

Qismu Jam’iyyah

Qismu ini bergerak sebagai dinamisator dalam tubuh KEMABA, dimana dalam qismu ini dikaji hal-hal yang menyangkut keorganisasian, baik itu berupa kajian rutin keorganisasian ataupun hal-hal yang sifatnya lebih pada upaya pengembangan organisasi. Harapan terbesar dari qismu ini adalah lahirnya pedoman kaderisasi yang baku sebagai upaya dan bentuk penyempurnaan dari pedoman kaderisasi yang telah dibuat pada periode sebelumnya, serta terbentuknya pola kaderisasi yang jelas dan terencana sebagai wahana mewujudkan visi kemaba : ”mencetak kader-kader yang aktivis, agamis, prestatif, kritis, kreatif, inovatif, dinamis dan profesional”.

Qismu Lughah

Qismu ini ada karena fungsinya yang begitu erat dan tidak bisa dilepaskan dari tuntutan akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UPI. Sebagai fokus kerjanya, qismu ini diarahkan pada maksimalisasi potensi Mahasiswa Bahasa Arab UPI dalam berbahasa, khususnya bahasa arab. Maka hadirnya qismu ini harus bisa menjawab dan memenuhi kebutuhan warga KEMABA dalam mewujudkan cita-cita tersebut diatas.

Qismu Dirasah Islamiyah

Bahasa Arab adalah bahasa yang paling dekat dengan Islam, oleh karena itu Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI pun sejatinya adalah Jurusan yang paling dekat dengan Islam dibanding dengan jurusan-jurusan yang lain. Berangkat dari pemikiran diatas, maka pengkajian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan keislaman harus mulai ditumbuhkan dan disemarakkan kembali pada periode kepengurusan ini. Wacana-wacana yang berkembang di masyarakat hari ini, baik itu yang berkaitan seputar akidah, aliran kepercayaan, ibadah, muamalah dan lain sebagainya harus kita kaji dan kita telaah sehingga menghasilkan sebuah konklusi yang sejatinya itu bisa memberikan sebuah pencerahan dan jalan keluar atas persoalan umat Islam hari ini.

Qismu Syu’unil Banaat

Islam datang dengan mengangkat harkat dan martabat perempuan. Perempuan diberikan kesempatan untuk dapat menuntut ilmu layaknya seorang laki-laki, mereka diberikan porsi waktu khusus untuk dapat lebih meningkatkan kalitas keilmuan mereka, disamping mereka diberikan pelajaran keterampilan khusus yang hanya bisa dipelajari oleh perempuan saja. Maka dari itu fokus kerja qismu ini adalah memberdayakan atau memberikan keterampilan-keterampilan khusus bagi para perempuan baik itu berupa ilmu keputrian, keterampilan khas perempuan dan ataupun keterampilan-keterampilan lainnya yang dapat menjadikan mereka semakin mandiri dan kreatif dan inovatif.

Qismu Istisyarah

Persoalan yang dikaji di KEMABA itu tidak hanya terbatas pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan keagamaan dan kebahasaan saja, melainkan wacana-wacana lokal, nasional atau bahkan yang berskala internasional perlu kita kaji secara mendalam. Maka fokus kerja qismu ini diarahkan pada bagaimana menumbuh kembangkan sikap, sifat dan daya kritis pada diri mahasiswa serta menjadi penjembatan antara warga KEMABA baik itu antar warga KEMABA, pengurus, Himpunan lain, dan pihak Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI.

Qismu Muwashalah al-Ijtima’iyah

Secara bahasa, Muwashalah al-Ijtima’iyah mempunyai pengertian hubungan kemasyarakatan, namun dalam struktur KEMABA, qismu Muwashalah al-Ijtimaiyah ini diterjemahkan sebagai qismu yang menangani tentang Informasi dan Komunikasi (Infokom). Fokus target dari qismu ini adalah bagaimana nantinya program-program yang dirancang dan diselenggarakan oleh KEMABA dapat bermanfaat dan menyentuh masyarakat secara langsung, baik itu bagi civitas akademika UPI, warga sekitar kampus, ataupun masyarakat yang menjadi objek pelatihan pengabdian. Disamping itu, qismu ini juga diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan oleh KEMABA melalui berbagai macam media, seperti : bulletin, pamflet dan lain sebagainya serta menjadi penghubung kegiatan silaturahim, baik itu antar himpunan, UKM, ataupun himpunan lintas universitas.

Qismu Muyul wal Wauhibah

Qismu ini merupakan gabungan dari Qismu Funuun dan Qismu Riyadhah yang disatukan menjadi qismu Muyul wal Mauhibah. Latar belakang disatukannya qismu ini adalah efisiensi jumlah qismu yang ada serta efisiensi program dan ranah kerja, karena memang funuun dan riyadhah berada pada satu rumpun kegiatan, yakni minat dan bakat. Fokus garapan qismu ini adalah menjaring dan mewadahi potensi-potensi yang dimiliki oleh warga KEMABA, baik itu potensi seni, olahraga, dan yang lainnya supaya dapat berkembang.


C. Penutup

Demikianlah penjabaran Job Description ini, dengan harapan semua qismu berjalan dan fokus pada agenda qismunya masing-masing sebagai upaya merealisasikan program yang telah terencanakan dengan sistematis dan berjenjang serta tidak adanya overlapping dalam hal fokus kegiatan yang telah diagendakan oleh masing-masing qismu.

Allahu ya’khudzu biaydiinaa ilaa maa fiihi khaerun lil islaami wal muslimiin.




Rais ’Am KEMABA
Periode 2008-2009



Muhamad Ridwan Fauzi

NIM : 0607502

Program Kerja Muhasibah 'Ammah BEM KEMABA

PROGRAM KERJA MUHASIBAH ’AMMAH BEM KEMABA
(KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB)
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERIODE 2008-2009


A. Kondisi Objektif

Keberadaan organisasi sejatinya menjadi wahana memberdayakan segenap potensi yang dimiliki oleh anggota-anggota organisasi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Proses perberdayaan tersebut tentu saja melibatkan banyak aspek dan banyak unsur. Secara internal, dipengaruhi oleh kualitas pribadi anggota, baik dari sisi akademik, keterampilan organisasi, pengalaman, kecerdasan, sosial dan lain sebagainya. Juga dipengaruhi oleh kemapanan bangunan dan sruktur organisasi yang menjadi wadah bernaung. Organisasi yang baik dan mapan adalah organisasi yang mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Dalam pengertian ini, sebuah organisasi dituntut untuk mampu mandiri secara finansial agar supaya program-program yang telah dirancang sedemikian rupa dapat terealisasikan dengan sempurna hingga akhirnya benar-benar bermanfaat bagi anggota organisasi tersebut pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.


B. Program Kerja

Berangkat dari kondisi objektif tersebut diatas, maka kami coba rumuskan dalam beberapa program kerja sebagai berikut :
- Mengelola keuangan dan kekayaan organisasi secara kontinyu, baik dari segi budgeting, implementation, dan evaluation.
- Mengatur keluar masuknya keuangan BEM KEMABA.
- Bersama Rais ’Am menyusun RAPBO BEM KEMABA berdasarkan rancangan pengajuan dari setiap qismu.
- Mencari sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat.




Muhasibah ’Ammah BEM KEMABA
Periode 2008-2009


Ai Nurhayati (060371)
Arsi Nurhikmayanti (0800072)

Program Kerja Amin 'Am BEM KEMABA

PROGRAM KERJA AMIN ’AM BEM KEMABA
(KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB)
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERIODE 2008-2009


A. Kondisi Objektif

Perubahan status dan fungsi Katib ’Am (Sekretaris Umum) menjadi Amin ‘Am (Sekretaris Jendral) semenjak perubahannya pada dua periode kepengurusan yang lalu memang masih membutuhkan penjelasan yang lebih mengena, sebab perubahan status dan fungsi tersebut menyebabkan perubahan pada peran dan tanggung jawab yang lebih dari hanya sekedar mengurusi permasalahan administrasi organisasi saja, lebih dari itu Amin ‘Am bertugas melakukan pendampingan kepada semua qismu dengan melakukan perencanaan, pemetaan, penggerakkan dan pengawasan melalui koordinasi, komunikasi dan konsolidasi yang dalam tataran praktisnya dibantu langsung oleh qismu syu’unil idarah dalam hal permasalahan yang menyangkut kesekretariatan dan rumah tangga KEMABA. Maka pada kepengurusan periode 2008-2009 ini disusun dan diperjelaslah fungsi dan ranah kerja Amin ’Am yang dirumuskan pada fokus garapan berikut ini.


B. Fokus Garapan

Berdasarkan kerangka permasalahan diatas, pada periode 2008-2009 ini, Amin ‘Am mengarahkan fungsinya pada hal-hal berikut :
- Mendampingi Rais ’Am melaksanakan tugas-tugas organisasi baik ke dalam maupun keluar, dan mewakilinya jika Rais ’Am berhalangan.
- Melakukan pendampingan kepada semua qismu dengan melakukan perencanaan, pemetaan, penggerakkan dan pengawasan melalui koordinasi, komunikasi dan konsolidasi.
- Menyampaikan pemikiran atau gagasan strategis dan menuangkannya secara sistematis untuk disampaikan kepada Rais ’Am dan atau para rais qismu.
- Memperbaiki pedoman administrasi organisasi yang efektif dan efisien untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan kerja-kerja kesekretariatan.
- Bertanggung jawab pada kerja-kerja kesekretariatan dan rumah tangga.
- Melakukan pengayaan, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas dan memanfaatkannya untuk kepentingan organisasi.
- Memediasi pertemuan-pertemuan organisasi dan mendokumentasikan hasil-hasil keputusan organisasi serta melakukan sosialisasi ke pihak-pihak terkait.
- Secara ex officio menjadi streering committee (SC) dalam setiap program kerja organisasi.
- Mengorganisasikan segala sesuatunya dengan syu’unil idarah yang hubungannya dengan masalah kesekretariatan hingga teknik-teknik dan metode penyuratan.


C. Khatimah

Demikianlah program ini dibuat, semoga Allah SWT menaungi dan melindungi setiap gerak langkah kita, Amien.

Amin ’Am BEM KEMABA
Periode 2008-2009

Wawan Sukwana
NIM : 0807371

Selasa, 21 April 2009

Kebijakan Umum Rais 'Am BEM KEMABA Periode 2008-2009

KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM KERJA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERIODE 2008-2009




Dibahas dalam :
RAPAT KERJA
BEM KEMABA FPBS UPI
Cipaku, 28 Februari 2009






BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB
PERIODE 2008-2009

KEBIJAKAN UMUM RAIS ’AM KEMABA
(KELUARGA MAHASISWA BAHASA ARAB)
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERIODE 2008-2009



A. Muqadimah

Kaderisasi dalam bingkai organisasi merupakan keberlangsungan perjuangan sekaligus kebutuhan primer yang tak terelakkan. Oleh sebab itu, eksistensi organisasi yang bergerak dalam penciptaan momentum kader merupakan penopang utama bagi keberlangsungan dan kelestarian perjuangan organisasi. Dalam hal ini, Keluarga Mahasiswa Bahasa Arab (selanjutnya disebut KEMABA), menghendaki arahan dan haluan aktivitasnya pada upaya-upaya termaksud.
KEMABA yang merupakan satu-satunya ormawa tertinggi di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI yang sah, berdaulat dan merupakan kelengkapan non struktural UPI ini memiliki arahan kiprahnya pada cita-cita diatas. Bahwa KEMABA menjadi laboratorium untuk mencetak kader-kader yang aktivis, agamis, prestatif, kritis, kreatif, inovatif, dinamis dan profesional.

Harus diakui bahwa KEMABA hari ini masih belum menunjukkan identitas jati diri yang sebenarnya, belum mampu menjadi organisasi mahasiswa percontohan dan teladan bagi ormawa-ormawa lainnya yang berada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Namun itu bukan menjadi tolak ukur satu-satunya keberhasilan dan kesuksesan KEMABA, masih banyak aspek-aspek lain yang justru menarik banyak perhatian ormawa dan UKM-UKM keislaman yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sejatinya KEMABA hadir membawa angin perubahan di kampus Bumi Siliwangi ini dengan memberikan corak warna yang khas dalam pergerakannya, membawa semangat kekeluargaan dan misi religiusitas dalam menjabarkan pergerakannya. Diharapkan KEMABA tidak kenyang dan tidak lekas puas dengan kondisinya saat ini, perjuangan ini baru akan dimulai pada hari ini hingga batas waktu yang telah ditentukan pada masa awal pembentukan kepengurusan dalam periode ini.

Agenda restrukturisasi dalam tubuh KEMABA merupakan agenda terbesar pada periode ini. Dimana restrukturisasi mengandung sebuah pengertian adanya sebuah penataan ulang struktur dalam tubuh KEMABA baik itu secara hakiki yang dalam hal ini mengandung pengertian peleburan beberapa qismu menjadi satu dengan maksud sebagai upaya efisiensi jumlah qismu dalam struktur KEMABA ataupun secara maknawi dalam pengertian reformasi fungsi struktur yang sudah ada dengan menitik beratkan pada pembagian ranah kerja yang profesional dan proporsional dari tiap qismu yang ada. baik itu yang kaitannya dengan status ataupun fungsi dari masing-masing qismu yang ada.

Proses restrukturisasi ini diilhami oleh prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut : Division of Work (Pembagian Tugas), Discipline (Disipline), Unity of Command (Kesatuan Perintah/Instruksi), Unity of Direction (Kesatuan Arah), Line of Authority/Hierarchy (Hierarki) dan Esprit de Corp (Kesatuan Jiwa). Agenda restrukturisasi ini akan terlaksana ketika seluruh unsur yang membentuk KEMABA bersungguh-sungguh, serius, tekun dan tanpa lelah dalam mengejawantahkan dan menerjemahkan AD-ART dalam tataran praktis.


B. Visi, Misi dan Fokus Perjuangan

Visi KEMABA harus dikedepankan sebagai platform gerakan dalam mengayunkan langkah kaki dan berkreasi dalam lapangan perjuangan. Visi dirumuskan sebagai mainstream dan kiprah KEMABA dalam mengagendakan perjuangan kedepan. Sedangkan Misi sebagai usaha-usaha KEMABA untuk mencapai tujuan dari perjuangan tersebut. Dengan memperhatikan kondisi strategis, peluang sekaligus tantangan, maka KEMABA mencanangkan visi sebagaimana yang termaktub dalam Anggaran Dasar KEMABA sebagai berikut :

- Terjalinnya silaturahim antar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI.
- Meningkatnya kemampuan Mahasiswa dalam berbahasa arab.
- Terciptanya Mahasiswa aktivis agamis, prestatif, kritis, kreatif, inovatif, dinamis dan profesional.
- Terciptanya suasana kampus yang ilmiah, edukatif dan religius.
- Terjalinnya komunikasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab baik interen maupun eksteren.

Adapun Misi yang diusung KEMABA adalah sebagai berikut :
- Menjalin kerjasama di kalangan pengurus dan anggota KEMABA.
- Menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga atau himpunan lain diluar Universitas Pendidikan Indonesia.
- Mengkaji dan mengembangkan khazanah keilmuan bahasa Arab dan keislaman serta keilmuan lainnya.
- Menghimpun dan menjalin komunikasi antar individu Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI.
- Mengkaji dan membuat kebijakan-kebijakan dalam menciptakan strategi untuk mengembangkan organisasi KEMABA.
- Menampung segala potensi yang dimiliki KEMABA.
- Berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kampus.


C. Arah Kebijakan

Dengan pemikiran diatas, maka kebijakan BEM KEMABA FPBS UPI periode 2008-2009 diarahkan pada:

1. Kebijakan Internal

Arah kebijakan internal dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang diharapkan menjadi acuan pokok bagi kiprah KEMABA selama masa kepemimpinan sekarang. Arah kebijakan ini diformulasikan dengan pertimbangan bahwa kepemimpinan KEMABA hari ini adalah masa pembenahan struktural dan pembangunan jati diri. Oleh sebab itu dirumuskan arah kebijakan internal sebagai berikut :
a. Mengutamakan konsentrasi program pada pengkajian keislaman dan
kebahasaan dari berbagai disiplin ilmu serta mengkaji issue-issue aktual.
b. Penyempurnaan pedoman, konsep dan kurikulum kaderisasi KEMABA.
c. Mengusahakan untuk mendapatkan sekretatriat yang representatif.
d. Melengkapi kebutuhan kesekretariatan yang sangat vital.

2. Kebijakan Eksternal

Kebijakan eksternal diarahkan pada pencitraan dan pengidentitasan KEMABA di lingkungan kampus Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia. Oleh sebab itu dalam arah kebijakan eksternal KEMABA terpetakan pada beberapa hal:
a. Sosialisasi eksistensi dan kebijakan KEMABA kepada ormawa yang ada di
lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Mengembangkan pola pergerakan KEMABA dengan ormawa dan UKM keislaman
yang berada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai manifestasi
dari ukhuwah Islamiyah dalam bingkai gerakan dakwah.



D. Job Description (terlampir)

E. Program Kerja (terlampir)

F. Khatimah

Demikianlah kebijakan umum ini dirumuskan untuk dijadikan acuan bagi seluruh qismu dalam merancang, merumuskan dan merealisasikan program kerjanya. Semoga rahmat dan ridha Allah SWT senantiasa mengalir dalam denyut gerakan dan aktivitas KEMABA, dan semoga pula apa yang kita cita-citakan dan kita agendakan, mendapat bimbingan dan lindungan-Nya sehingga sukses dan bermanfaat bagi warga KEMABA khususnya dan seluruh elemen yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia pada umumnya.


Ditetapkan di : Cipaku
Pada tanggal : 27 Februari 2009
Disampaikan pada : Raker (Rapat Kerja) BEM KEMABA FPBS UPI
Periode 2008-2009


Rais ’Am BEM KEMABA
Periode 2008-2009



Muhamad Ridwan Fauzi
NIM : 0607502
Design by Sicecepz Visit Original Post Islamic2 Template