Sabtu, 13 Juni 2009

URGENSI MAHASISWA

Kata organisasi sangatlah dekat di hati, apalagi terhadap mahasiswa yang dulunya aktivis sekolah. Ingin rasanya semua organisasi di kampus diikuti, api anangan besar ada di depan mata, ikut organisasi bukan hanya nebeng nama, apalagi hana ingin exsis di maa aktivis kampus. Ternyata perlu kita ingat kembali tujuan dari organisasi itu adalah upaya mengayomi masyarakat nantinya. Belajar berorganisasi sama halnya denagn belajar bermasyarakat, tapi ketika kita mengambil seabreg oranisasi karena salah niat dan akhirnya tidak satupun organisasi yang kita pegang dengan fokus.
Tugas kampus, tugas berorganisasi berperang, ketika dua-duanya sudah mencapai deadline. Mana yang harus didahulukan? Pusing….bingung dan akhirnya prioritas utamalah yang akan dikerjakan, dan biasanya prioritas itu ditentukan denagn niat. Banyak sekali problematika organisasi, dari mulai keteteran tugas kampus, IP turun, dan sebagainya.
Tapi kawan perlu disadari dan diperhaitikan ternyata banyak aktivis yang Ipnya besar, pinar mengutarakan pendapat, dan enuna sanga inelek. Sebenarna efek posiif itu adalah hanya buah dari kerja keras dan ulet. Api ketika kita terlalu asyik berorganisasi dan mengedepankan organisasipun bisa dikaakan salah, ao kia kia liha lagi kita cermati sebenarnya kita ada disini buat apa? Tidak lain da tidak bukan adalah untuk belajar. Jangan sampai karena kita banyak ikut organisasi kita idak lulus-lulus kuliah dan malah menjadi bebean buat orang tua. Tapi bukankah belajar itu dari mana sja kawan, dan termasuk dari organisasi.
Sebenarnyya tidak ada salahnya kita mengikuti banak organisasi asalkan kia bisa fokus dimanapun kia berada jangna seengah-seengah ang akhirnya berdampak keidakseriusan dan keteteran di semua aspek,baik akademik,organisasi dan lainnya. Atas rahman dan rahimya Allah yang menciptakan tubuh ini satu dan hanya ada 24 jam saja dalm sehari itu. Bukti Allah terlalu sayang pada kita dan memberikan kita waku unuk beristirahat kawan kala organisasi sudah ada diatas segala-galanya segeralah tinggalkan organisasi itu karena efek positif dari hal itu sudah punah membutakan mata dan keimanan.
Mahasiswa terkenal dengan sebutan “agent of change” yang berarti perilaku perubahan. Logika dari gelar ini berorientasi pada penempatan mahasiswa sebagai sentral yang bisa memainkan peran aktifnya untuk mengawali dan mengawal sebuah perubahan. Perubahan apa saja yang bisa diberikan pada masyarakat apakah ilmu-ilmu yang telah dipelajari di kampus dapat di transpormasikan kepada masyarakat? Untuk mewujudkan semua itu perlu sebuah langkah konkret dan efektif yang membawa mahasiswa pada arah itu.
Langkah-langkah itu bisa ditemukan dalam pengalam mengelola sebuah komunitas, mobilisasi massa, menghimpun ide, menganalisis persoalan, dan memecahkan masalah semua itu bisa dicapai oleh mahasiswa tanpa organisasi sama saja seperti seorang pelajar tanpa pengalaman lapangan. Mereka tak lain kecuali siswa lanjutan yang hanya belajar materi akademik. Dan realita lapangan itu tidak bisa dipecahkan seperti memecahkan soal statistik organisasi tidak bisa dihindari oleh mereka yang mengaku betul-betul mahasiswa.
Kalau hanya ingin mencari ilmu pengetahuan, seseorang ttidak perlu repot-repot menjadi mahasiswa. Dia bisa belajar otodidak dengan membaca koran dan buku ilmiah serta internet atau menyimak diskusi yang dipublikasikan oleh media televisi, misalnya. Namun. Dia tidak boleh terlalu banyak bermimpi untuk bisa menjadi leader (pemimpin) dalam sebuah komunitas karena kepemimpinan adalah bagian penting dalam organisasi.
‘Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.’
Dalam ayat diatas Allah menyukai orang yang yang berperang di Jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, bisa sekilas difahami kalau disambungka dengan organisasi bahwa barisan yang kokoh dan barisan teratur itu ada dalam tubuh organisasi. Dan tidak mungkin tercapai barisan yang kokoh kalau seorang pemimpinnya tidak bisa memimpin dengan baik dan memimpin yang baik itu dapat ditemukan dari pengalaman-pengalaman berorganisasi.
Walllahu’alam bishawab. Dari berbagai sumber dan revisi.

Maulida Zakiah
Pendidikan B.Arab ‘07
Qismu Muwasolah Ijtimaiyah

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Sicecepz Visit Original Post Islamic2 Template