
Organization is a consciously coordinated social units, composed of two or more people, that function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals.( Robbin, S.P., 1986). Organisasi adalah satuan social yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Organisasi adlah system yang terbuka dimana organisasi berinteraksi dengan lingjungannya. Faktor ekonomi, politik, hokum, social, budaya, alam, teknologi, informasi dan warga adalah factor-faktor lingkungan yang memberikan kontribusi terhadap kemajuan atau kegagalan suatu organisasi.
Organisasi tentu bukan barang atau hal anaeh lagi bagi manusia, karena pada hakikatnya manusia itu memang fitrahnya makhluk berijtima’ (social) walaupun tidaka harus selamanya di dalam wadah yang bernama organisasi. Manusia sebagai makhluk hidup, berakal, dan beragama memiliki naluri social, yaitu naluri untuk berkumpul satu sama lain sesuai umur, bahasa, agama, bahkan madzhab atau keyakinan tertentu yang menjadi anutannya. Memang karakter untuk berkumpul ini tidak dapat dihalangi, lepas dari apakah landasan yang mendorong kumpulnya orang tersebut benar atau salah dan positif atau negative. Maka muncul istilah geng dan gerombolan dalam hal yang negative, atau organisasi, ormas, janiyyah, firqoh, hizb dan istilah-istilah lain yang mungkin positif atau negative tergantung pada asas, visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok itu. Hidup berjama’ah (berorgabisasi social) pada manusia merupakan “Thabi’atul kaun”/”Gharizah” (pembawaan), sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujurat:13)
Tidak ada satu pekerjaan yang bias dilakukan sendiri, pasti membutuhkan bantuan dan peran serta orang lain. Islam tidal mengajarkan kepada ummatnya untuk hidup menyendiri, menyepi jauh dari hiruk pikuk masyarakat. Rasulullah SAW bersabda,
عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: المؤمن الذي يخالط الناس و يصبر على ان اهم افضل من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على اذاهم
رواه احمد و النحارى والبيهقى
Pada tempatnyalaj jika Islam memerintahkan umatnya untuk hidup berjamamh, berimamah, dan berimarah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Q.S Ash-Shaff:4)
Setelah kita mengetahui makna dan hakikat organisasi, maka sungguh sangat jelas urgensi daripada keberadaan organisasi itu. Ditinjau dari pendekatan agama, urgensi dari pada organisasi adalah:
1.Selalu membiasakan musyawarah
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.(Q.S. As-Syu’ara:38)
2.Melakukan Tabayyun terhadap segala sesuatu yang meragukan
dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-Hujurat: 6)
3.Semangat untuk Islah
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
( Al-Hujurat: 10)
4. Memperbanyak silahturahmi
عن عبدالله بن سلام قال رسول الله عليه وسلم يأيها الناس افشوا السلام واطعموا الطعام و صلوا الأرحام وصلو باليل والناس نيام تدخلواالجنة بسلام – رواه الترمذي-
5.Saling tolong menolong
6.Menjauhi perbedaan
Lalu apa urgensi organisasi bagi seorang mahasiswa tentu sangat besar sekali. Mahasiswa tanpa organisasi tak ubahnya seorang pelajar tanpa belajar materi akademik. Mereka hanya mementingkan bagaimana menjadi orang pintar tanpa merenungkan bagaimana mentransformasikannya dalam kelangsungan hidup masyarakat. Tidak bias dipungkiri bahwa teori tidak selalu sama dengan realitas. Bagaimanapun piawainnya seorang mahasiswa berteori, genius sekalipun dalam mengerjakan soal, belum tentu dia bias memecahkan persoalan yang dihadapi masyarkat. Pada titik inilah organisasi tidak bias dihindari oleh mereka yang benar-benar mhasiswa. Jika memang seseorang hanya ingin mencari ilmu/ akademik seseorang bias banyak baca . tapi jika dia menginginkan pengalaman hidup dan dihadapkan pada permasalah nyata, maka ia haruslah berorganisasi dengan aktif.
Rika Siti Syahidah (0809335)
Qismu Syu’unil Banaat
1 komentar:
followernya yang pake krudung biru cantik tuh tapi sayang gak mau nghargain perasaan orang lain......:P
Posting Komentar